Welcome to Justitia In Infinitum

Justitia in Infinitum

Justitia in Infinitum” adalah frasa bahasa Latin yang terdiri dari dua kata, yaitu “justitia” yang berarti “keadilan” dan “in infinitum” yang berarti “sampai keabadian”. Apabila dimaknai secara bersamaan, frasa ini mengandung konsep bahwa keadilan harus diperjuangkan tanpa terkekang oleh ruang maupun batas waktu, dan bahwa upaya untuk mencapai keadilan harus terus menerus dilakukan, tanpa ada batas atau kompromi.

Justitia in Infinitum juga dapat diartikan bahwa keadilan adalah aspek fundamental dari alam semesta, sehingga keadilan haruslah dijalankan dan ditegakkan secara konsisten dan tanpa batas oleh manusia. Konsep ini memperkuat pandangan bahwa keadilan bukan hanya sekadar tujuan yang ingin dicapai, melainkan juga merupakan suatu proses yang senantiasa dilakukan secara terus menerus.

Konsep Justitia in Infinitum sering dikaitkan dengan prinsip keadilan sosial, yaitu bahwa semua orang harus memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses sumber daya dan kesempatan tanpa memandang ras, jenis kelamin, atau status sosial. Keadilan sosial dianggap sebagai tujuan yang tak terbatas dan selalu memerlukan upaya yang berkelanjutan untuk dicapai. Secara keseluruhan, Justitia in Infinitum mencerminkan gagasan bahwa keadilan harus diupayakan secara terus menerus tanpa batas, dan bahwa upaya untuk mencapai keadilan adalah tujuan yang tidak dapat diabaikan oleh manusia.

Inspiring Justice

Justitia in Infinitum menyediakan sarana untuk mendiskusikan topik keadilan, kesetaraan gender, hak asasi manusia, sosial dan humaniora, Adapun sarana diskusi ini bertujuan untuk membagikan berita, pengetahuan, serta membentuk grup diskusi berdasarkan beberapa referensi yang relevan agar melatih para pembaca untuk berpikir kritis.

Latest Article

Deconstructing Ecological Decolonization Toward the Development of an Ecological-Spiritual Concept

“We, the people of color … to begin to build a national and international movement of all peoples of color to fight the destruction and taking of our lands and communities, do hereby re-establish our spiritual interdependence to the sacredness of our Mother-Earth to...

Perempuan sebagai Arsitek Masa Depan Peradaban

Ibu sosok Perempuan yang memiliki peran krusial dalam membentuk peradaban, praktik dalam keluarga yang menjadikan anak sebagai objeknya. Sejak lahir seorang anak belajar dari lingkungan terdekat dan peran yang paling dominan dalam proses ini dilakukan oleh seorang...

Manusia adalah keegoisan dan alam adalah korban

"Dunia alami adalah dunia dengan keragaman dan kompleksitas yang tak terbatas, dunia multidimensi yang tidak memiliki garis lurus atau bentuk yang benar-benar teratur, di mana segala sesuatunya tidak terjadi secara berurutan, namun semuanya terjadi secara bersamaan;...

Transformasi Sistem Informasi Digital Dalam Bisnis: Dilema Antara Kemudahan dan Dampak Sosial-Ekonomi

“Clearly, the thing that’s transforming is not the technology — it’s the technology that is transforming you.” — Jeanne W. Ross of MIT Sloan’s Center for Information Systems Research Dalam era revolusi digital yang semakin membumi, transformasi sistem informasi telah...

Alienasi Sosial: Menjelajahi Dampak Isolasi Diri di Era Teknologi

“The less you eat, drink, buy books, go to the theatre or to balls, or to the pub, and the less you think, love, theorize, sing, paint, fence, etc., the more you will be able to save and the greater will become your treasure which neither moths nor rust will devour -...

Womens’ Experience: Antara Isu Sosial ataukah Basis Pengetahuan?

Di masa kini, pendiskriminasian gender tidak hanya terjadi pada perempuan saja, namun bisa juga terjadi pada laki-laki. Hanya saja prosentase perempuan sebagai korban lebih besar dibandingkan laki-laki [1]. Maraknya kasus kekerasan yang menimpa perempuan seperti KDRT,...

Paradigma Kompromistis Penerapan Gender Dalam Keluarga

Pembahasan mengenai gender seakan tidak pernah ada habisnya. Betapa tidak, dengan hadirnya konsep gender sejak tahun 1950an hingga sekarang ini,[1] ternyata masih banyak problem yang mengiringinya. Seakan menjadi bayang-bayang, problematika tentang gender selalu...

Renungan Sosial: Ilusi Pilihan Perempuan

Prolog dari stand up comedy show “Baby Cobra” dari komika Amerika Serikat yaitu Ali Wong tentang feminisme. “Feminism is the worst thing that ever happened to women,” Wong said and continued the dismantling statement. “Our job used to be no job,” she emphasized. “We...

Refleksi Diri: Mentalitas Sekolah dan Kerja

Sistem ranking di sekolah menimbulkan polemik, ibarat disatu sisi siswa mendapatkan apresiasi dan motivasi atas nilai tinggi yang diperoleh namun pada tingkat karakter individu tentu akan menanamkan mental egoisme tanpa syarat. Namun, di sisi lain, siswa yang meraih...

Memahami Sang Adi Manusia: Menerobos Batasan-Batasan yang Ada

"Akan datang suatu masa manusia tidak akan lagi melahirkan bintang. Akan datang manusia yang paling dibenci, yang tidak dapat membenci dirinya lagi. Lihat! Aku tunjukan padamu Manusia Purna. Apakah Cinta? Apakah Penciptaan? Apakah Hasrat? Apakah Bintang?, Demikianlah...