
Perempuan sebagai Arsitek Masa Depan Peradaban

Ibu sosok Perempuan yang memiliki peran krusial dalam membentuk peradaban, praktik dalam keluarga yang menjadikan anak sebagai objeknya. Sejak lahir seorang anak belajar dari lingkungan terdekat dan peran yang paling dominan dalam proses ini dilakukan oleh seorang ibu[1]. Sekolah pertama di lingkungan keluarga berasal dari ibu, kurikulum yang dikembangkan melalui Pendidikan karakter atau moral sebagai pondasi dalam membentuk generasi Bangsa. Keterampilan berbicara, berjalan, pembiasaan etika yang baik dan cara berinteraksi dengan orang lain dijadikan fokus pembelajaran seorang ibu. Dengan demikian, ibu berperan sebagai pendidik yang membentuk fondasi kepribadian anak-anak mereka.
Tanpa disadari seorang perempuan yang melahirkan anak laki-laki, maka dia akan merancang, mendesain dan membentuk seorang pemimpin. Jika dia melahirkan anak perempuan maka akan mencetak estafet perubahan peradaban. Ditilik kondisi fisik perempuan lebih rapuh dibandingkan laki-laki, tetapi tidak dengan potensi jiwanya. Saat dia dipanggil seorang ibu, maka naluriah akan otomatis merespon saat keluarganya mengalami kesulitan. Sebagai manusia yang diciptakan dari tulang rusuk, dapat dianalogikan pelindung organ dalam tubuh seperti jantung, hati dan lainnya. Maka disitulah fungsi perempuan dalam keluarga yang harus melindungi dan memberikan pendidikan yang baik bagi putra-putrinya.
Wanita sangat dihargai dan dijunjung saat mampu menghasilkan materi untuk menopang perekonomian keluarga, paham inilah yang digaungkan dalam sistem kapitalisme[2]. Alhasil sistem ini mengubah pemikiran wanita, mereka bersaing dengan laki-laki untuk bekerja meninggalkan rumah sampai mengabaikan peran serta tugas sebagai seorang ibu dan istri. Konsep kesetaraan gender yang diambil dari ideologi sekuler kapitalisme, telah membius para wanita untuk bekerja dan meninggalkan peran domestik[3]. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024, proporsi angkatan kerja perempuan di Indonesia mencapai 55,41% dari keseluruhan angkatan kerja. Kenaikan ini lebih signifikan dibandingkan dengan laki-laki, yang hanya meningkat sekitar 0,04%[4].
Ketika seorang ibu mengesampingkan tanggung jawabnya dalam mendidik anak-anak sebagai generasi penerus peradaban, hal itu dapat menyebabkan kerusakan, kemunduran, dan kelemahan suatu negara. Suatu hal yang nampak merosotnya moral anak bangsa yang ini tentunya sangat berpengaruh pada kemajuan peradaban bangsa. Saat ibu sadar akan perannya sebagai pendidik generasi bangsa, maka seyogyanya membangun kedekatan dengan keluarga terutama anak-anaknya. Dalam Islam, perempuan memiliki kedudukan yang sangat istimewa karena mereka dianggap sebagai pilar peradaban dunia. Hal ini disebabkan oleh peran penting perempuan dalam melanjutkan generasi, serta melalui pendidikan yang mereka berikan, generasi-generasi ini dibimbing untuk mengarahkan peradaban dunia ke arah yang lebih baik.
Daftar Pustaka
[1] M. S. A. Lubis dan H. S. Harahap, “Peranan Ibu Sebagai Sekolah Pertama Bagi Anak,” J. Ilmu Pendidik., vol. 2, no. 1, hlm. 6–13, 2021.
[2] “Perempuan Tonggak Peradaban Dunia?” Diakses: 28 September 2024. [Daring]. Tersedia pada : https://www.kba.one/news/perempuan-tonggak-peradaban-dunia/index.html
[3] N. Luthfiyah, “Feminisme Islam di Indonesia,” ESENSIA J. Ilmu-Ilmu Ushuluddin, vol. 16, no. 1, hlm. 75–88, 2015.
[4] “Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024, proporsi angkatan kerja perempuan di Indonesia mencapai 55,41% dari keseluruhan angkatan kerja. Kenaikan ini lebih signifikan dibandingkan dengan laki-laki, yang hanya meningkat sekitar 0,04%. – Penelusuran Google.” Diakses: 28 September 2024. [Daring]. Tersedia pada: https://www.google.com/search?q=Menurut+data+dari+Badan+Pusat+Statistik+%28BPS%29%2C+pada+Februari+2024%2C+proporsi+angkatan+kerja+perempuan+di+Indonesia+mencapai+55%2C41%25+dari+keseluruhan+angkatan+kerja.+Kenaikan+ini+lebih+signifikan+dibandingkan+dengan+laki-laki%2C+yang+hanya+meningkat+sekitar+0%2C04%25.&sca_esv=8536d3cccb765549&sca_upv=1&sxsrf=ADLYWILvUGmm_OaSENkWMuiSZ_jfi3b94g%3A1727499087598&ei=T4v3ZpqYJPez4-EP5fLRkQI&ved=0ahUKEwja-9zL6-SIAxX32TgGHWV5NCIQ4dUDCA8&uact=5&oq=Menurut+data+dari+Badan+Pusat+Statistik+%28BPS%29%2C+pada+Februari+2024%2C+proporsi+angkatan+kerja+perempuan+di+Indonesia+mencapai+55%2C41%25+dari+keseluruhan+angkatan+kerja.+Kenaikan+ini+lebih+signifikan+dibandingkan+dengan+laki-laki%2C+yang+hanya+meningkat+sekitar+0%2C04%25.&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAigwJNZW51cnV0IGRhdGEgZGFyaSBCYWRhbiBQdXNhdCBTdGF0aXN0aWsgKEJQUyksIHBhZGEgRmVicnVhcmkgMjAyNCwgcHJvcG9yc2kgYW5na2F0YW4ga2VyamEgcGVyZW1wdWFuIGRpIEluZG9uZXNpYSBtZW5jYXBhaSA1NSw0MSUgZGFyaSBrZXNlbHVydWhhbiBhbmdrYXRhbiBrZXJqYS4gS2VuYWlrYW4gaW5pIGxlYmloIHNpZ25pZmlrYW4gZGliYW5kaW5na2FuIGRlbmdhbiBsYWtpLWxha2ksIHlhbmcgaGFueWEgbWVuaW5na2F0IHNla2l0YXIgMCwwNCUuMggQABiABBiwAzILEAAYgAQYsAMYogQyCxAAGIAEGLADGKIEMgsQABiABBiwAxiiBDILEAAYgAQYsAMYogRI-BFQnAxYnAxwAXgAkAEAmAEAoAEAqgEAuAEDyAEA-AEC-AEBmAIBoAIYmAMAiAYBkAYFkgcBMaAHAA&sclient=gws-wiz-serp